PERAN
KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Pengertian Keluarga
Sub Dit
Perkesmas Dep Kes RI(1985)
Keluarga
adalah suatu kelompok atau kumpulan orang ( manusia) yang hidup bersama sebaai
kesatuan (unit) masy yang terkecil dan biasanya ada hub darah, perkawinan,atau
ikatan lain, mereka hidup bersama dalam satu RT ( tempat tinggal) biasanya
diasuh/dibawah asuhan seorang kepala RT
dan makan dari satu periuk.
Dep Kes
RI (1988)
Keluarga
adalah unit terkecil masyarakat yg tdd KK dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
DUVALL
DAN LOGAN (1986)
Sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan ,kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial tiap anggota keluarga.
BAILON
DAN MAGLAYA (1989)
Dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan Unit
terkecil masyarakat, terdiri dari 2 orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan
dan pertalian darah, hidup dalam satu RT, dibawah asuhan seorang Kepala
Keluarga, berinteraksi satu sama lain, setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing masing,
menciptakan suatu kebudayaan.
Karakteristik
Keluarga
1. Merupakan
kumpulan individu yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan
darah,adopsi
2. Tinggal
dalam satu RT
3. Mengadakan
interaksi dan komunikasi melalui peran sosial yang dijalankannya
4. Mempertahankan
budaya
Struktur
Keluarga
Patrilineal : keluarga
sedarah yg tdd sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi,dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ayah
Matrilineal : keluarga
sedarah yg tdd sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi,dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ibu
Matrilokal : sepasang
suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
Patrilokal : sepasang
suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
Keluarga kawinan:
hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Fungsi Keluarga
- Merawat fisik anak(menyiapkan kebutuhan dasar)
- Mendidik menyesuaikan dengan kultur(mengajarkan cara sosialisasi)
- Menerima tanggung jawab untuk kesejahteraan anak secara psikologis dan emosional
Pemegang
Kekuasaan
- Patriakal : bila dalam pengambilan keputusan, pemegang kekuasaan ada pada ayah.
- Matriakal :bila dalam pengambilan keputusan, pemegang kekuasaan ada pada ibu.
- Equalitarian : bila dalam pengambilan keputusan , pemegang kekuasaan campuran antara ayah dan ibu
Tahap
Keluarga Menurut Duvall
1.
Tahap
pembentukan keluarga
Pada
tahap ini individu akan mencari pasangan hidup agar bias melangsungkan
pernikahan guna membentuk Rumah tangga yang bahgia
2.
Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas
keluarga yang penting pada tahap ini adalah mendapat keturunan. Melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi
keluarga dan merupakan saat yang paling
ditunggu tunggu selama dalam menjalani rumah tangga.
3.
Tahap menghadapi bayi
Tugas
keluarga pada tahap ini adalah mengasuh,
mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak
4.
Tahap menghadapi anak pra sekolah
Anak
sudah mengenal kehidupan sosial, sudah mau bergaul denan teman sebaya tetapi
sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena anak belum tahu konsep kotor atau bersih. Anak juga sensitif
terhadap pengaruh lingkungan, sehingga
tugas keluarga dalam ha l ini adalah menanamkan norma kehidupan,norma
agama,sosial budaya dll
5.
Tahap menghadapi anak sekolah
Tugas
keluarga pada tahap ini adalah mengajarkan
bagaimana mendidik anak,mengajari anak, Mempersiapkan masa depan,
membiasakan anak belajar teratur, mengontrol tugas tugas sekolah, meningkatkan
pengetahuan umum anak
6.
Tahap menghadapi anak remaja
Masa
remaja adalah masa yang paling rawan , karena masa ini adalah masa dimana anak mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya. Remaja sering berekperimen atau mencoba sesuatu yang baru dalam
pencarian identitas dirinya.Oleh karena itu orang tua perlu memantau /
mengawasi setiap perkembangan anak. Suri
tauladan / pemberian contoh tingkah laku yang baik dari orang tua sangat diperlukan , untuk itu perlu dipelihara
dan dikembangkan komunikasi dan saling pengertian antara orang tua dan anak.
7.
Tahap melepaskan anak ke
masyarakat
Tugas
Orang tua pada tahap ini adalah mengantarkan
anak dalam kehidupan bermasyarakat agar anak memulai kehidupan untuk
berumah tangga.
8.
Tahap berdua kembali
Pada
tahap ini keluarga akan merasa sepi akibat ditinggalkan anak dan bila tidak
dapat menerima kenyataan, orang tua akan mengalami depresi dan stress.
9.
Tahap masa tua
Pada
tahap ini orang tua memasuki tahap usia
lanjut , kedua orang tua siap meningggalkan dunia fana ini.
Struktur keluarga
1. Keluarga
inti (nuclear family) : terdiri dari ayah , ibu dan anak
2. Keluarga
besar(extended family) : keluarga inti ditambah sanak saudara mis:
nenek/kakek,keponakan,paman,bibi
3. Keluarga
berantai ( serial family) : keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti
4. Keluarga
duda/janda ( single parent family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian/kematian
5. Keluarga
berkomposisi( composite family) : keluarga yang berpoligami dan hidup secara
bersama-sama
Hubungan
keluarga yang mempengaruhi perkermbangan anak
Adapun factor yang mempengaruhi adalah
1.
Ukuran keluarga
Pada keluarga inti, Orang tua
akan lebih intensif dan konsisten dan menekankan harapan keluarga terhadap
anak, lebih memperhatikan pada
perkembangan anak-anaknya.
Pada
keluarga besar, anak sering mengalami krisis karena lebih menekankan pada
keadaan kelompok dari pada individu , kerja sama lebih penting karena tuntutan ekonomi.
2.
Posisi saudara kandung
Hubungan
dengansaudara kandung sebagai dasar bagi
pengalaman anak dalam berinteraksi sosial dengan dunia luar. Dengan
memiliki banyak saudara, anak dapat mempelajari loyalitas, persaingan,dominasi,kooperasi,sharing(
berbagi)
Posisi
anak juga dapat mempengaruhi hubungan
dengan orang lain didalam atau diluar
keluarga
Ukuran/
tipe keluarga yang mempengaruhi tumbuh kembang
SATU ANAK:
v Hubungan
orang tua erat, kematangan perilaku anak dengan teman sebaya baik
v Perlindungan
secara berlebihan
v Perselisian
keluarga minimal, tidak ada persaingan dengan saudara kandung
v Kemauan
dan kemampuan memberikan fasilitas pada anak maksimal
v Tekananorang
tua untuk mencetak prestasi akademik, olah raga dan sosial lebih tinggi
v Anak
didorong untuk memegang peran yang dipilihnya sendiri
KELUARGA KECIL
v Biasanya
direncanakan perbedaan usia anak
v Orang
tua dapat mencurahkanperhatian yang cukup bagi anak.
v Menerapkan
pengendalian yang demokratis terhadap prilaku anak.
v Persaingan
dan iri antar saudara sering terjadi
v Kecenderungan
membandingkan prestasi antara satu anak dengan anak lainnya
v Kemampuan
memberikan fasilitas pada anak sama.
v Tekanan
orang tua untuk prestasi akademik, olah raga dan sosial baik
v Orang
tua menentukan peran dan tugas untuk setiap anak-anaknya.
KELUARGA UKURAN SEDANG
v Biasanya direncanakn dalam jumlah dan perbedaan usia anak
v Pengawasan
yang kurang demokratis dan otoriter
v Orang
tua menentukan peran masing –masing anak.
v Anak tidak diberi kesempatan bermain diluar rumah,
diharuskan membantu rumah .
v Tekanan
prestasi pada anak pertama.
v Rasa
iri hati dan persaingan antar saudara tinggi
v Kemampuan
orang tua memberikan fasilitas terbatas
v Kecenderungan membandingkan prestasi anak dengan
saudaranya.
KELUARGA
BESAR
v Seiring
tidak terencana, penolakan orang tua
v Perselisihan
antar suami tinggi
v Peran
anak ditentukan orang tua
v Pendidikan
otoriter
v Anak
tidak memiliki kesmpatan bermain , tidak ada biaya dalam kegiatan dengan teman
sebaya.
v Persaingan
dan perselisihan antar saudara sedikit
v Orang
tua tidak mampu memberikan fasiltas
v Sedikit
tekanan orang tua untuk berprestasi kecuali pada anak pertama
v Sedikit
perlindungan yang berlebihan kecuali anak pertama.
DAMPAK POSISI ANAK TERHADAP TUMBUH KEMBANG
ANAK
LAHIR PERTAMA.
Orang
tua lebih terlibat, lebih menaruh perhatian, berbicara lebih banyak menuntut,
menharapkan banyak dari anak tertua, cenderung
memenuhi harapan orang tua.
Cenderung
memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mencapai prestasi, lebih berorientasi pada orang dewasa, menyesuaikan
diri dengan otoritas, lebih berhati-hati, lebih mudah merasa bersalah, lehih
kooperatif, bertanggung jawab dengan mau menolong orang lain, kurang agresif
karena berusaha memenuhi standar orang tua.
Biasanya
sulit menerima gagasan.
ANAK
LAHIR KEDUA
Kekuasaan
kakak direbut sebagian, orang tua lebih memperhatikan dari pada anak pertama.
Kakaknya
sering memberikan komentar tentang kesukaan, keinginan, maksud dan perasaan
adiknya, menunjukkan perhatian, pengertian terhadap keadaan psikologi anak.
Bila
jenis kelaminnya sama biasanya lebih
bersahabat.
ANAK
LAHIR BUNGSU
Cenderung
memiliki perasaan kurang mampu dan bersikap realisasi dalam evaluasi diri,
kurang hati-hati dalam bertindak tetapi
lebih trampil secara sosial, lebih bermasyarakat, lebih ramah,lebih dapat
menerima dan tidak menuntut orang lain.
Biasanya
lebih populer dengan teman sebaya.
ANAK
TUNGGAL
Anak
tunggal dianggap mementingkan diri sendiri, manja, tergantung dan kesepian.
Menunjukkan
test pengetahuannya lebih matang, lebih sensitif terhadap sosial dan
menunjukkan kelebihan dalam kemampuan berbahasa karena sangat beruntung tidak
diganggu oleh saudara lainnya , banyak waktu untuk komunikasidengan orang tua.
ANAK
KEMBAR
Memerlukan
perawatan khusus apabila tidak diharapkan dan kebutuhan tidak mencukupi.
Biasanya
anak dengan kembarannya cenderung memuaskan kedua belah pihak.
ANAK
DENGAN IBU BEKERJA.
Pengaruhnya tergantung pada
usia anak saat mulai ibu bekerja, bila sebelum ibu bekerja selalu bersama, hubungan mesra dengan anaknya
pengaruhnya akan minimal.
Anak wanita cenderung prestasinya lebih tinggi karena mengininkan
prestasi seperti ibunya.
Anak laki/laki scenderung
prestasInya kurang karena ibu lebih
memperhatikan anak perempuannya.
Kualitas hubungan lebih baik
karena tidak selalu bersama sepanjang hari
ANAK TIDAK ADANYA AYAH.
Biasanya kesulitan menentukan
pembentukan identitas seksual.
Anak biasanya cenderung tidak
agresif, lebih cenderung mempunyai masalah sosial atau emosi dan memperlihatkan
kognitif yang mirip dengan anak wanita.
ANAK DENGAN KELUARGA PERCERAIAN
Anak biasanya lebih menjadi
agresif, sukar diatur dan pasif pada lingkungan
Bila anak laki-laki tinggal
bersama ibu biasanya kurang maskulin, bila tinggal dengan ayah lebih cepat
menyesuaikan diri.
Bila anak perempuan bila
tinggal bersama ayah lebih sukar menyesuaikan diri dari pada tinggal bersama
ibu.
Anak biasa nya mudah marah,
sedih, atau depresi karena bila mengetahui pertengkaran orang tuanya.
Anak akan merasa tidak
mendapatkan kasih sayang yang konsisten.
ANAK ADOPSI
Anak sering mengalami rasa
cemas dan takut bila saat mengadopsi setelah umur 1 tahun karena anak sudah
dapat membedakan orang yang merawatnya dengan orang asing dantimbul rasa tidak
percaya.
Terjadi gangguan adaptasi dan
interaksi dengan lingkungan bila anak yang merawat pindah –pindah tempat
tinggal dan pola asuh yang berbeda.
Anak mengalami rendah diri,
apabila saat adopsi anak sudah mengerti bahwa orang tua yang diasuhnya bukan
orang tua kandung dan ditunjang apabila sikap lingkungan yang kurang menunjang.
Anak menjadi terasing apabila
orang tua menyesal mengadopsi anak yang anak kemampuannya kurang dari orang
tuanya.
Sering terjadi perselisihan
apabila adopsi tetapi mempunyai anak
kandung.
Daftar
Pustaka
Bailon,
SG. Maglaya, AS. (1989), Family
Heath Nursing : The Proses
Philippness : Up College on Nursing Diliman
Friedman
MM. (1998) Family Nursing : Teory and
Assessment, (4th ED) Connectiout Appleton. Century Crops
Pusdiknakes,
(1992), Kumpulan Materi Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Dosen D-III Keperawatan dalam Mata Ajar Keperawatan Anak,
14-30 Juni.
Pusdiknakes
(1992), Asuhan Keperawatan Anak dalam
Konteks Keluarga.
Luar biasa ibuku ini... Apa kabar bu puji..
BalasHapusLuar biasa ibuku ini... Apa kabar bu puji..
BalasHapus