Kamis, 27 November 2014

PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK


PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK

Pengertian Keluarga
Sub Dit Perkesmas Dep Kes RI(1985)
Keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan orang ( manusia) yang hidup bersama sebaai kesatuan (unit) masy yang terkecil dan biasanya ada hub darah, perkawinan,atau ikatan lain, mereka hidup bersama dalam satu RT ( tempat tinggal) biasanya diasuh/dibawah asuhan seorang kepala  RT dan makan dari satu periuk.
Dep Kes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yg tdd KK dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
DUVALL DAN LOGAN (1986)
Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan ,kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial tiap anggota keluarga.
BAILON DAN MAGLAYA (1989)
Dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan Unit terkecil masyarakat, terdiri dari 2 orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu RT, dibawah asuhan seorang Kepala Keluarga, berinteraksi satu sama lain, setiap anggota keluarga  menjalankan perannya masing masing, menciptakan suatu kebudayaan.
Karakteristik Keluarga

1.      Merupakan kumpulan individu yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan darah,adopsi
2.      Tinggal dalam satu RT
3.      Mengadakan interaksi dan komunikasi melalui peran sosial yang dijalankannya
4.      Mempertahankan budaya

Struktur Keluarga
*      Patrilineal : keluarga sedarah yg tdd sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi,dimana hubungan itu disusun melalui  jalur garis ayah
*      Matrilineal : keluarga sedarah yg tdd sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi,dimana hubungan itu disusun melalui  jalur garis  ibu
*      Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
*      Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
*      Keluarga kawinan: hubungan  suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Fungsi  Keluarga
  1. Merawat fisik anak(menyiapkan kebutuhan dasar)
  2. Mendidik menyesuaikan dengan kultur(mengajarkan cara sosialisasi)
  3. Menerima tanggung jawab untuk kesejahteraan anak secara psikologis dan emosional
Pemegang Kekuasaan
  1. Patriakal : bila dalam pengambilan keputusan, pemegang kekuasaan ada pada ayah.
  2. Matriakal :bila dalam pengambilan keputusan, pemegang kekuasaan ada pada ibu.
  3. Equalitarian : bila dalam pengambilan keputusan , pemegang kekuasaan campuran antara ayah dan ibu

Tahap Keluarga Menurut Duvall
1.        Tahap pembentukan keluarga
Pada tahap ini individu akan mencari pasangan hidup agar bias melangsungkan pernikahan guna membentuk Rumah tangga yang bahgia
2.        Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang penting pada tahap ini adalah mendapat keturunan.  Melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga dan merupakan saat yang paling  ditunggu tunggu selama dalam menjalani rumah tangga.
3.        Tahap menghadapi bayi
Tugas keluarga pada tahap ini adalah  mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak
4.        Tahap menghadapi anak pra sekolah
Anak sudah mengenal kehidupan sosial, sudah mau bergaul denan teman sebaya tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena anak belum tahu konsep  kotor atau bersih. Anak juga sensitif terhadap pengaruh lingkungan, sehingga  tugas keluarga dalam ha l ini adalah menanamkan norma kehidupan,norma agama,sosial budaya dll
5.        Tahap menghadapi anak sekolah
Tugas keluarga pada tahap ini adalah mengajarkan  bagaimana mendidik anak,mengajari anak, Mempersiapkan masa depan, membiasakan anak belajar teratur, mengontrol tugas tugas sekolah, meningkatkan pengetahuan umum anak
6.        Tahap menghadapi anak remaja
Masa remaja adalah masa yang paling rawan , karena masa ini adalah masa dimana  anak mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya. Remaja sering berekperimen atau mencoba sesuatu yang baru dalam pencarian identitas dirinya.Oleh karena itu orang tua perlu memantau / mengawasi setiap perkembangan anak.  Suri tauladan / pemberian contoh tingkah laku yang baik dari orang tua  sangat diperlukan , untuk itu perlu dipelihara dan dikembangkan komunikasi dan saling pengertian antara orang tua dan anak.
7.        Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Tugas Orang tua pada tahap ini adalah mengantarkan  anak dalam kehidupan bermasyarakat agar anak memulai kehidupan untuk berumah tangga.
8.        Tahap berdua kembali
Pada tahap ini keluarga akan merasa sepi akibat ditinggalkan anak dan bila tidak dapat menerima kenyataan, orang tua akan mengalami depresi dan stress.
9.        Tahap masa tua
Pada tahap ini orang tua  memasuki tahap usia lanjut , kedua orang tua siap meningggalkan dunia fana ini.
Struktur keluarga
1.      Keluarga inti (nuclear family) : terdiri dari ayah , ibu dan anak
2.      Keluarga besar(extended family) : keluarga inti ditambah sanak saudara mis: nenek/kakek,keponakan,paman,bibi
3.      Keluarga berantai ( serial family) : keluarga yang terdiri dari  wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
4.      Keluarga duda/janda ( single parent family) : keluarga yang terjadi karena perceraian/kematian
5.      Keluarga berkomposisi( composite family) : keluarga yang berpoligami dan hidup secara bersama-sama
Hubungan keluarga yang mempengaruhi perkermbangan anak
Adapun factor yang mempengaruhi adalah
1.             Ukuran keluarga
Pada keluarga inti, Orang tua akan lebih intensif  dan konsisten  dan menekankan harapan keluarga terhadap anak, lebih memperhatikan  pada perkembangan anak-anaknya.
Pada keluarga besar, anak sering mengalami krisis karena lebih menekankan pada keadaan kelompok dari pada individu , kerja sama lebih penting karena  tuntutan ekonomi.
2.             Posisi saudara kandung
Hubungan dengansaudara kandung sebagai dasar bagi  pengalaman anak dalam berinteraksi sosial dengan dunia luar. Dengan memiliki banyak saudara, anak dapat mempelajari loyalitas, persaingan,dominasi,kooperasi,sharing( berbagi)
Posisi anak juga dapat  mempengaruhi hubungan dengan  orang lain didalam atau diluar keluarga
Ukuran/ tipe keluarga yang mempengaruhi tumbuh kembang
SATU ANAK:
v     Hubungan orang tua erat, kematangan perilaku anak dengan teman sebaya baik
v     Perlindungan secara berlebihan
v     Perselisian keluarga minimal, tidak ada persaingan dengan saudara kandung
v     Kemauan dan kemampuan memberikan fasilitas pada anak maksimal
v     Tekananorang tua untuk mencetak prestasi akademik, olah raga dan sosial lebih tinggi
v     Anak didorong untuk memegang peran yang dipilihnya sendiri

KELUARGA KECIL
v     Biasanya direncanakan perbedaan usia anak
v     Orang tua dapat mencurahkanperhatian yang cukup bagi anak.
v     Menerapkan pengendalian yang demokratis terhadap prilaku anak.
v     Persaingan dan iri  antar saudara sering terjadi
v     Kecenderungan membandingkan prestasi antara satu anak dengan anak lainnya
v     Kemampuan memberikan fasilitas pada anak sama.
v     Tekanan orang tua untuk prestasi akademik, olah raga dan sosial baik
v     Orang tua menentukan peran dan tugas untuk setiap anak-anaknya.

KELUARGA UKURAN SEDANG
v     Biasanya  direncanakn dalam jumlah  dan perbedaan usia anak
v     Pengawasan yang kurang  demokratis dan otoriter
v     Orang tua menentukan peran masing –masing anak.
v     Anak  tidak diberi kesempatan bermain diluar rumah, diharuskan membantu rumah .
v     Tekanan prestasi pada anak pertama.
v     Rasa iri hati dan persaingan antar saudara tinggi
v     Kemampuan orang tua memberikan fasilitas terbatas
v     Kecenderungan  membandingkan prestasi anak dengan saudaranya.

KELUARGA BESAR
v     Seiring tidak terencana, penolakan orang tua
v     Perselisihan antar suami tinggi
v     Peran anak ditentukan orang tua
v     Pendidikan otoriter
v     Anak tidak memiliki kesmpatan bermain , tidak ada biaya dalam kegiatan dengan teman sebaya.
v     Persaingan dan perselisihan antar saudara sedikit
v     Orang tua tidak mampu memberikan fasiltas
v     Sedikit tekanan orang tua untuk berprestasi kecuali pada anak pertama
v     Sedikit perlindungan yang berlebihan kecuali anak pertama.

DAMPAK POSISI ANAK TERHADAP TUMBUH KEMBANG
ANAK LAHIR PERTAMA.
Orang tua lebih terlibat, lebih menaruh perhatian, berbicara lebih banyak menuntut, menharapkan banyak dari anak tertua, cenderung  memenuhi harapan orang tua.
Cenderung memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mencapai prestasi, lebih  berorientasi pada orang dewasa, menyesuaikan diri dengan otoritas, lebih berhati-hati, lebih mudah merasa bersalah, lehih kooperatif, bertanggung jawab dengan mau menolong orang lain, kurang agresif karena berusaha memenuhi standar orang tua.
Biasanya sulit menerima gagasan.

ANAK LAHIR KEDUA
Kekuasaan kakak direbut sebagian, orang tua lebih memperhatikan dari pada anak pertama.
Kakaknya sering memberikan komentar tentang kesukaan, keinginan, maksud dan perasaan adiknya, menunjukkan perhatian, pengertian terhadap keadaan psikologi anak.
Bila jenis kelaminnya sama  biasanya lebih bersahabat.
ANAK LAHIR BUNGSU
Cenderung memiliki perasaan kurang mampu dan bersikap realisasi dalam evaluasi diri, kurang hati-hati dalam  bertindak tetapi lebih trampil secara sosial, lebih bermasyarakat, lebih ramah,lebih dapat menerima dan tidak menuntut orang lain.
Biasanya lebih populer dengan teman sebaya.

ANAK TUNGGAL
Anak tunggal dianggap mementingkan diri sendiri, manja, tergantung dan kesepian.
Menunjukkan test pengetahuannya lebih matang, lebih sensitif terhadap sosial dan menunjukkan kelebihan dalam kemampuan berbahasa karena sangat beruntung tidak diganggu oleh saudara lainnya , banyak waktu untuk komunikasidengan orang tua.

ANAK KEMBAR
Memerlukan perawatan khusus apabila tidak diharapkan dan kebutuhan tidak mencukupi.
Biasanya anak dengan kembarannya cenderung memuaskan kedua belah pihak.

ANAK DENGAN IBU BEKERJA.
Pengaruhnya tergantung pada usia anak saat mulai ibu bekerja, bila sebelum ibu bekerja selalu  bersama, hubungan mesra dengan anaknya pengaruhnya akan minimal.
Anak wanita cenderung  prestasinya lebih tinggi karena mengininkan prestasi seperti ibunya.
Anak laki/laki scenderung prestasInya kurang  karena ibu lebih memperhatikan anak perempuannya.
Kualitas hubungan lebih baik karena tidak selalu bersama sepanjang hari

ANAK TIDAK ADANYA AYAH.
Biasanya kesulitan menentukan pembentukan identitas seksual.
Anak biasanya cenderung tidak agresif, lebih cenderung mempunyai masalah sosial atau emosi dan memperlihatkan kognitif yang mirip dengan anak wanita.

ANAK DENGAN KELUARGA PERCERAIAN
Anak biasanya lebih menjadi agresif, sukar diatur dan pasif pada lingkungan
Bila anak laki-laki tinggal bersama ibu biasanya kurang maskulin, bila tinggal dengan ayah lebih cepat menyesuaikan diri.
Bila anak perempuan bila tinggal bersama ayah lebih sukar menyesuaikan diri dari pada tinggal bersama ibu.
Anak biasa nya mudah marah, sedih, atau depresi karena bila mengetahui pertengkaran orang tuanya.
Anak akan merasa tidak mendapatkan kasih sayang yang konsisten.

ANAK ADOPSI
Anak sering mengalami rasa cemas dan takut bila saat mengadopsi setelah umur 1 tahun karena anak sudah dapat membedakan orang yang merawatnya dengan orang asing dantimbul rasa tidak percaya.
Terjadi gangguan adaptasi dan interaksi dengan lingkungan bila anak yang merawat pindah –pindah tempat tinggal dan pola asuh yang berbeda.
Anak mengalami rendah diri, apabila saat adopsi anak sudah mengerti bahwa orang tua yang diasuhnya bukan orang tua kandung dan ditunjang apabila sikap lingkungan yang kurang menunjang.
Anak menjadi terasing apabila orang tua menyesal mengadopsi anak yang anak kemampuannya kurang dari orang tuanya.
Sering terjadi perselisihan apabila  adopsi tetapi mempunyai anak kandung.
Daftar Pustaka

Bailon, SG. Maglaya, AS. (1989), Family Heath  Nursing : The Proses Philippness : Up College on Nursing Diliman
Friedman MM. (1998) Family Nursing : Teory and Assessment, (4th ED) Connectiout Appleton. Century Crops
Pusdiknakes, (1992), Kumpulan Materi Pelatihan Peningkatan Kemampuan Dosen D-III Keperawatan dalam Mata Ajar Keperawatan Anak, 14-30 Juni.
Pusdiknakes (1992), Asuhan Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga.

2 komentar: